Preprint Article Version 1 Preserved in Portico This version is not peer-reviewed

Biological Hotspot larva Ikan Diperairan Estuari Desa Timbulsoko, Demak

Version 1 : Received: 30 July 2019 / Approved: 31 July 2019 / Online: 31 July 2019 (04:40:34 CEST)

How to cite: Nugroho, H.; Anggoro, S.; Widowati, I. Biological Hotspot larva Ikan Diperairan Estuari Desa Timbulsoko, Demak. Preprints 2019, 2019070346. https://doi.org/10.20944/preprints201907.0346.v1 Nugroho, H.; Anggoro, S.; Widowati, I. Biological Hotspot larva Ikan Diperairan Estuari Desa Timbulsoko, Demak. Preprints 2019, 2019070346. https://doi.org/10.20944/preprints201907.0346.v1

Abstract

Biological Hotspot larva ikan diperairan estusri Desa Timbulsoko, Demak dilakukan pada bulan April-Juni 2019 di Desa Timbulsoko. Timbulsloko memiliki perairan yang subur dikarenakan banyak nelayan yang menjadikan lokasi tersebut sebagai daerah fishing ground. Timbulsloko memiliki potensi untuk menjadi daerah nursery ground dan feeding ground untuk ikan dikarenakan adanya habitat mangrove yang alami akan tetapi bencana abrasi mengakibatkan degradasi habitat nursery ground untuk ikan stadia awal. Hasil penelitian menunjukan Larva ikan yang tertangkap di perairan Desa Timbulsloko terdiri dari 13 famili. Komposisi jenis-jenis larva ikan yang tertangkap adalah Mugilidae, Siganidae, Gobiidae, Leiognathidae, Scatophagidae, Chanidae, Latidae, Engraulidae, Gerreidae, Carangidae, Bagridae, Sillaginidae, Ambassidae. Jenis larva ikan yang paling banyak adalah larva ikan Ambassidae yaitu 46,98% sedangkan yang paling sedikit tertangkap adalah larva ikan Carangidae, Sillaginidae yaitu sebesar 1,01%. Kelimpahan larva ikan terbesar adalah 428,271 ind/m3 terdapat pada titik D2P2, sedangkan kelimpahan larva ikan paling sedikit pada titik NP4 dengan nilai kelimpahan adalah 25,974 ind/m3. Kemiripan nilai ekologis habitat pada titik D2P2 dan A2G1 berdasarkan analisis PCA dan kesamaan kontur dari interpolasi kedalaman secara spasial mengindikasikan adanya jejak biological hotspot di perairan mangrove Desa Timbulsloko sebelum terjadinya bencana abrasi.

Keywords

diversity; ecology; fishes; geoscience

Subject

Biology and Life Sciences, Ecology, Evolution, Behavior and Systematics

Comments (0)

We encourage comments and feedback from a broad range of readers. See criteria for comments and our Diversity statement.

Leave a public comment
Send a private comment to the author(s)
* All users must log in before leaving a comment
Views 0
Downloads 0
Comments 0
Metrics 0


×
Alerts
Notify me about updates to this article or when a peer-reviewed version is published.
We use cookies on our website to ensure you get the best experience.
Read more about our cookies here.